Waktu menunjukkan hampir pukul sepuluh malam saat Moza dan Joe masuk ke kamar mereka. Sebenarnya Moza masih ingin berkumpul di depan sambil mengobrol ngalor-ngidul dengan Naya, Nando tentu saja dengan Andra juga. Namun, Moza benar-benar tidak nyaman karena Joe terus menempel padanya. Joe sungguh memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Pria itu tahu kalau Moza mustahil menghindar apalagi menolak saat dipeluk di hadapan Naya dan Nando. Jadi, jalan satu-satunya adalah ke kamar saja. Di sana Moza bisa dengan leluasa mendamprat suami sialannya itu. Jujur, Moza bisa merasakan betapa Andra sangat marah, tapi pengendalian emosi pria itu lumayan juga. Andra sedikit pun tidak menunjukkan amarahnya. Padahal Moza yakin Andra sebenarnya sangat ingin menghajar Joe. “Itu sebabnya ibu menyuruhmu memb

