Satu per satu masalah mulai terurai. Rasanya melegakan Moza sudah jujur yang tentang apa yang terjadi sebenarnya. Sungguh, Moza sangat senang menjadi putri kesayangan di rumah mertuanya ini, hanya saja seolah ada beban yang cukup berat jika Moza terus merahasiakan tentang dirinya yang tak se-baik dan se-sempurna yang mertuanya pikirkan. Ya, Moza terbukti jauh lebih tenang setelah mengatakan secara baik-baik kalau dirinya tidaklah sesuai ekspektasi mereka. Dalam kata lain, Moza juga tak jauh berbeda dengan Joe. Parahnya lagi, Moza khilafnya dengan Andra yang merupakan bagian dari keluarga ini. Bukankah ini akan sulit diterima? Joe kini telah meninggalkan ruangan dan bisa ditebak kalau pria itu bukan hanya marah dan kecewa, melainkan tidak bisa menerima kenyataan jika Moza bersama Andra.

