Vanya berdiri tegak di dalam lift, matanya kosong menatap ke depan, jelas terlihat sedang melamun. Ia tengah berada di dalam lift kantor yang perlahan bergerak naik menuju lantai divisinya—beberapa menit setelah Samuel mengantarnya usai makan siang bersama. Pikiran gadis itu masih dipenuhi oleh ucapan Samuel saat makan siang tadi. Permintaan pria itu agar mereka bersikap profesional dalam menjalankan sandiwara sebagai pasangan kekasih di depan publik. “Aku nggak minta kamu memaafkan atau melupakan. Tapi, setidaknya selama tiga bulan ini, ayo kita sama-sama bersikap dewasa.” Meski gengsinya masih tinggi, Vanya tidak bisa memungkiri bahwa ucapan Samuel masuk akal. Mereka sudah dewasa. Dari awal, ia sendiri yang menyetujui kesepakatan menjadi pacar pura-pura Samuel selama tiga bulan. Jika