Ilsa menabrak Magda dalam perjalanannya menuju kamarnya sendiri. “Astaga!” seru Magda sambil melotot. “Apa yang kau lakukan berlarian di lorong istana tanpa mengenakan pakaian?! Jangan memalukan Mastermu, Ilsa!” hardiknya. Kemarahan Magda seketika sirna melihat darah yang mengucur keluar dari tangan gadis itu. Buru-buru ia memeluk punggung Ilsa yang masih memeluk erat gumpalan gaun menutupi da-danya, dan menggiringnya masuk ke dalam kamarnya sendiri. Sebelum masuk ke dalam kamarnya, keduanya berpapasan dengan seorang pelayan. “Ambilkan aku air hangat dan handuk bersih. Segera!” perintah wanita itu. Magda kembali menarik Ilsa masuk ke kamarnya dan mendudukannya di sebuah kursi. Wanita itu meraih selimut yang ada diatas kasurnya dan mengalungkannya ke tubuh Ilsa yang kini sudah menggig