14. Belia

2394 Kata

Ilsa langsung tersentak begitu membuka pintu kamar Samael dan melihat wajah Lolerei yang membelalak di depannya. Wanita itu rupanya sudah menunggu sejak tadi untuk menemui Samael dan menahan dirinya untuk tidak menyerbu masuk karena tidak ingin menyulut kemarahan pria itu. Tapi apa yang di dengarnya dari luar, dan apa yang dilihatnya, membuat api yang sudah memenuhi da-da nya kini meluap. Ia melirik ke kaki Ilsa yang dipenuhi oleh tetesan dari cairan tubuh Samael dan menggertakkan giginya. Samael menyelesaikan permainannya dengan Si Kutu Busuk kali ini? Tidak! Tidak mungkin. Ia meraih rambut Ilsa dan menariknya keluar sebelum dirinya sendiri masuk ke dalam kamar dan melempar daun pintu kamar menutup. Begitu berada di dalam kamar Samael, Lolerei menarik nafas dalam-dalam. Berusaha m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN