16. Terlena

1475 Kata

Samael membenahi pakaiannya begitu Ilsa menghilang dari balik pintu. Masih terduduk di atas ranjang, pria itu menatap kedua tangannya sendiri. Dibalik guratan bekas luka yang membekas di sekujur tubuhnya, termasuk di kedua tangannya, terasa kehangatan. Berasal dari tubuh yang sudah tidak ada di dalam ruangan, tapi bekasnya masih tersisa. Bayangan wajah Ilsa menghantui Samael. Wajah mungil yang pucat, dan tubuh yang kurus. Terlihat sangat rapuh. Seolah dengan satu tiupan nafas, ia bisa menghilang lenyap begitu saja bagaikan sebuah kertas yang habis terbakar. Tapi… Mata gadis itu ketika manatapnya. Mengganggunya. Ada kekuatan dalam matanya yang pasrah. Seolah ia tidak melawan bukan karena ia kalah. Tapi karena ia memilih untuk kalah. Seolah… Ia memilih untuk menjadi bu-daknya. S

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN