Hari demi hari terus berlalu, minggu demi minggu telah dilalui Ega dengan baik hingga kini usia kandungannya mencapai minggu ke-39 dan tinggal menunggu hari kelahiran anaknya.
Sejak usia kandungan Ega memasuki trimester terakhir sikap Irwan semakin protektif kepadanya. Dia melarang Ega memasak dan membantu bi Evi melakukan pekerjaan rumah tangga. Ega juga tak boleh keluar rumah tanpa dirinya. Sikap Irwan yang terlalu berlebihan ini terkadang membuat Ega kesal.
“Sayang, ini makan malam kamu,” kata Irwan masuk ke dalam kamar sambil membawa nampan berisi makanan dan segelas air putih untuk Ega.
Ega yang sedang duduk bersandar di kepala ranjang mengangkat wajahnya dan menatap Irwan, “‘a....” panggilnya dengan suara pelan.
“Kamu kenapa, Ga?” tanya Irwan, meletakkan nampan di atas meja samp
