“Ekhem...” Deheman seseorang mengalihkan perhatian Ega dari Alfin. Dia menoleh dan terkejut melihat seorang pria yang kini berdiri di hadapannya. Sementara Alfin langsung menghentikan tawanya saat melihat orang itu. Irwan. Suasana hening langsung menyelimuti ruangan ini. Irwan menatap tajam Ega, sedangkan Ega memalingkan wajah tak mau memandangnya. Alfin yang merasakan aura tak menyenangkan itu buru-buru bangkit dan menepuk bahu Irwan. “Selesaikan masalah kalian baik-baik, jangan pakai emosi,” bisik Alfin di telinganya. Irwan tak menanggapinya. Dia membiarkan Alfin meninggalkan ruangan ini sebelum kembali menatap tajam Ega. “Kalian ngapain di sini?” tanyanya dengan suara dingin. Setelah kepergian Ega tadi, Irwan langsung mencarinya. Dia sudah berkeliling dan bertanya pada semua or