Viola mungkin untuk pertama kalinya dijatuhkan mentalnya oleh seseorang yang dia anggap tak mungkin melakukan hal itu terhadapnya. Satu hal yang ingin Viola lakukan, saat mata Adrian terus melihat ke arahnya tajam seolah menembus relung jantung hingga membuatnya berdarah. Wanita itu hanya ingin menangis dan mengatakan maaf ribuan kali agar semuanya bisa kembali. "Jadi, apa yang kamu dapatkan dari rekaman itu, Viola?" Air matanya luruh membasahi pipi putihnya dengan d**a kembang kempis merasakan sesak hingga kesulitan bicara. Lidahnya kaku, suaranya hilang ditelan tatapan Adrian yang membuatnya membeku. "Saya sudah mencoba untuk melupakan dan awalnya tidak mau memperdengarkan itu padamu. Tapi, sikapmu yang membuat saya terpaksa melakukannya." Pria itu menatap cangkirnya, sudah kos