Elvira semula menganggap pertemuannya dengan Vanila hanya seperti momen menarik lainnya yang kadang datang tanpa diduga—seorang gadis muda, cantik, sopan, dan punya wawasan cukup baik untuk ukuran mahasiswa. Tapi ada sesuatu yang sejak awal mengganggu pikirannya.
Saat ia memandangi kembali foto yang mereka ambil berdua setelah wawancara singkat di kedai kopi tempo hari, Elvira mulai terusik oleh satu hal kecil, jam tangan yang dipakai Vanila. Model elegan, desain eksklusif keluaran Swiss yang biasanya tidak dipakai oleh gadis biasa. Ia juga teringat gaya berbicara Vanila yang tenang namun terlalu dewasa untuk anak kuliahan.
Tak lama kemudian, Elvira membuka laptop dan mulai mengetik cepat. Ia mencari tahu lewat nama lengkap Vanila dan juga universitas tempat Vanila kuliah.
Hasil pencar
