Suara roda koper yang bergesekan halus dengan lantai marmer bandara privat terdengar lembut saat Vanila dan Adrian melangkah berdampingan. Mata Vanila berbinar melihat pesawat jet pribadi yang sudah disiapkan. Bukan kali pertama dia melihatnya, tapi tetap saja ada rasa luar biasa yang meletup di dadanya. “Jet ini disiapkan khusus untuk kita. Awak kabin, makanan, dan desain interiornya semua aku pilih langsung,” ujar Adrian santai, tangannya memeluk pinggang Vanila. “Kamu harus nyaman. Sepanjang perjalanan, aku nggak mau lihat kamu stres sedikit pun.” Vanila hanya bisa mengangguk sambil menatap wajah suaminya yang tampak sangat serius. Ia tahu, liburan ini bukan sekadar pelesiran biasa. Adrian sedang mencoba menebus waktu, meredakan segala ketegangan yang sempat menyeruak selama beberapa