"Kamu yakin nggak mau saya belikan rumah?" tanya Adrian. Keduanya baru saja selesai sarapan dan memutuskan untuk langsung mengakhiri malam di hotel itu dengan melakukan checkout hari itu juga. "Iya, Mas," angguk Vanila yakin. "Em, kalau begitu saya akan berikan kamu kunci apartemen saya." "Ah, apa tidak masalah, Pak? Eh maksudku, Mas." Vanila masih belum akrab dengan panggilan barunya untuk Adrian. "Biasa saja, kenapa kamu sangat kaku. Apa kamu nggak ingat, pertama kali bertemu dengan saya, kamu juga panggil saya seperti itu," ujar Adrian. Vanila menatap Adrian heran. "Maksudnya?" "Kamu juga waktu itu memanggil saya dengan sebutan mas, bahkan dengan nada menggoda saya." Vanila membulatkan mata. "I-Itu, aku nggak ingat!" gelengnya. Sekarang Vanila baru ingat, saat itu Vanila