Vanila membuka pintu, ia aneh kenapa Adrian memencet bel segala, biasanya juga langsung masuk saja, pikirnya. "Ya, Mas, kenapa pencet bel—" "Nyonya, ini tuan tadi mabuk." Sopir pribadi Adrian yang muncul, disebelahnya Adrian kelihatan kacau dengan penampilan acak-acakan. "Kok bisa? Mabuk dimana?" tanya Vanila. "Tadi di bar," jawab sopir yang sepertinya keberatan menopang tubuh Adrian. "Ah, bisa bantu bawa masuk?" tanya Vanila, ia juga tak yakin sanggup membawa masuk Adrian sendirian. "Baik, Nyonya." Vanila buru-buru mengambil cardigan untuk dikenakan, ia tidak tau kalau ada orang lain yang mengantar Adrian pulang, sebab tadi suaminya itu berangkat tanpa diantar sopir pribadi. "Sudah, nyonya. Saya permisi dulu, ya." "Terima kasih ya Pak." "Baik nyonya, sama-sama. Oh iya