Aruna merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang berada di depan televisi. Tangannya mengelus kepala Jeruk yang sedang tidur dengan posisi melingkar di atas perutnya. “Lo sebenarnya kucing siapa, sih?” tanya Aruna kepada Jeruk. “Kenapa lo di sini terus? Mana nggak bayar uang kost. Enak banget hidup lo, Jeruk.” Suara televisi yang tengah membicarakan perkembangan skandal pelecehan yang dilakukan oleh Hansel terhadap Pamela membuat Aruna menoleh ke arah televisi. “Dan karir Hansel hancur begitu saja,” kata Aruna lirih. Ia kembali menatap Jeruk dan mengelus bulunya yang lembut. “Apa menurut lo Hansel nggak bersalah?” tanyanya kepada Jeruk. “Atau dia memang melakukan pelecehan terhadap Pamela? Gue makin nggak tahu harus membela siapa, Jeruk. Ya bukan berarti suara gue dibutuhkan oleh Hansel