Pamela menatap pria di hadapannya dengan binar kebahagiaan di matanya. Senyum manisnya sejak tadi tak pernah hilang dari bibirnya. “Kenapa lo senyum terus?” tanya pria itu. Pamela menggelengkan kepala. “Gue cuma sedang sangat bahagia,” jawabnya memeluk pria itu. “Dan semuanya berkat lo.” Pria itu terkekeh pelan. “Lo terlalu memuji gue,” balasnya. Pamela melepaskan pelukannya. Ia mendongak menatap pria itu. “Jag,” panggilnya. “Gue rasa, gue benar-benar jatuh cinta sama lo.” Pria yang bernama Jag tersenyum manis. Dibelainya wajah cantik Pamela dengan lembut. “Gue pun sepertinya jatuh cinta sama lo,” balasnya menatap mata Pamela lekat-lekat. “Sangat sulit untuk tidak jatuh cinta kepada wanita secantik lo, Pam.” “Memangnya gue secantik itu?” tanya Pamela dengan nada menggoda. “Apa per