Mala dan Bu Fika saling pandang. "Mama?" delik Mala. Dia tidak menyangka mantan suaminya mengatakan hal yang sama sekali tidak dia alami. Rahmah tampak meragukan keterangan Bu Fika. Dengan hati-hati dia perhatikan sekujur tubuh Mala dengan seksama. Rasanya tidak mungkin Mala hidup susah. Mala sangat sempurna, cantik, rapi dan wangi. Dan Bu Fika menyadari gelagat Rahmah. "Ya ampun, Ibu. Saya ini saksinya. Sejak bercerai, Mala tinggal di samping rumah saya. Agung itu nggak pernah sepeserpun menafkahi cucu-cucu Ibu. Saya saja sering nitip kue-kue untuk di jual Mala." Dahi Rahmah mengernyit, seperti mengingat sesuatu. Dia menoleh ke Mathilda dan mengamatinya, lalu beralih lagi ke Mala. "Dia bilang kamu sudah jajakan tubuhmu..., ke pria-pria hidung belang..., lalu kamu hamil...," ujarnya d

