Pilihkan, Pak

1014 Kata

Kinanti tampaknya tidak tertarik dengan isyarat Dimas. “Kasih saja aku pendapat kamu, Pak Dimas. Nggak ada waktu untuk masuk ke kamar.” “Hm….” Dimas menggumam sejenak, lalu tertawa kecil mendengar kata-kata Kinanti yang terkesan sok. Tawa yang bernada sarkas. Sikap Kinanti menurut Dimas tak ubahnya seperti wanita-w************n yang sok menolak tawaran, tapi sangat ramah di ranjang. Dimas mengerutkan dahinya sambil mengusir rambut di dahinya dengan jari-jari panjangnya, mencoba menampakkan ketampanan wajahnya ke hadapan Kinanti. Dimas tatap tajam wajah Kinanti. “Kamu bilang nggak punya waktu … tapi datang kepadaku hanya untuk mempertanyakan masalah sepele ini? Kinanti, alasanmu benar-benar nggak masuk akal.” Dua alis mata Kinanti bertaut, agak bingung atas tuduhan Dimas. Entah kenapa d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN