We’re in

1920 Kata

Mala tersenyum melihat kepasrahan yang terpancar dari wajah Damian saat merelakan jambang tipisnya dicukur habis olehnya. Dengan sangat hati-hati namun pasti Mala mencukur habis semua jambang yang ada di wajah suaminya, termasuk kumis tipisnya. "Masih lama, Mala?" tanya Damian. Matanya terpejam karena menikmati sentuhan tangan halus Mala menyentuh-nyentuh wajahnya selama mencukur bulu-bulu halus di wajahnya. "Ini tinggal dirapiin, Demi. Sabar ya, Sayang," ucap Mala yang berdiri di depan Damian yang duduk di atas kursi. Tubuh Damian hanya berbalut handuk di pinggang sore itu. "Bulu dadaku nggak kan, Mala?" tanya Damian dengan suara seraknya. "Kan Mama Papa nggak liat d**a kamu," "O...," Damian diam sejenak. "Janji mau cukurin bulu pe...sku ya, Mala," "Iya. Selesain yang ini dulu,"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN