Rey masih harus mendapatkan penanganan yang cukup serius. Luka di perutnya cukup parah. Amelia merasa gelisah karena Rey butuh banyak darah untuk bisa sadar kembali. Dia duduk di depan ruangan sambil menggenggam erat tangannya sendiri. Hatinya merasa hancur karena Rey terkapar di atas brankar. Lukanya cukup serius. Kata dokter akan diusahakan mencari beberapa kantong darah agar bisa menambah darah yang keluar. “Amel!” Seruan seseorang mengejutkannya. Amelia melihat nenek Jeni tepat berada di hadapannya tengah di dorong menggunakan kursi roda. Wanita tua itu tersenyum dan menanyakan keadaan Rey. “Rey masih butuh banyak darah, Nek. Dia … dia … kehilangan banyak darah,” isak Amelia sambil sesenggukan. Sinta memeluk bahunya dan menenangkannya. Ada rasa yang sangat menyedihkan selain mel