Dua Belas

1847 Kata

Rabu (09.06), 09 Juni 2021 -------------------- Alan menarik nafas beberapa kali untuk memberanikan diri membuka pintu rumahnya. Dia sudah merancang banyak kata-kata permohonan maaf di benaknya kepada Destia atas apa yang telah dilakukannya. Terutama permohonan maaf karena dirinya tidak berani menghadapi Destia tadi pagi dan malah melarikan diri seperti pengecut. Begitu menutup pintu kembali, Alan menatap sekeliling rumahnya dengan perasaan tidak nyaman. Seolah ada sesuatu yang berbeda dari biasanya. Yang jelas, keheningan yang menyambutnya seperti sedang mengejek dirinya. Dengan ragu, Alan berjalan semakin jauh ke dalam rumah. Refleks, langkahnya menuju ruang tengah dimana Destia biasa menghabiskan waktu menonton tv atau membaca. Karena tidak menemukan orang yang dicarinya di ruang te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN