Mata Aruna menyipit mendapati sosok laki-laki yang dikenalnya. Tidak suka sebenarnya Aruna melihatnya. Terlebih ketika lelaki itu pun juga sama-sama melihat kepadanya. Saling bersitatap untuk sesaat sebelum dering ponsel di tangan Aruna berbunyi. Aruna menunduk menatap layar ponsel miliknya. Fabian yang kini sedang meneleponnya. Aruna tahu jika Fabian sudah sampai dan sedang menunggu di depan. Oleh sebab itulah Aruna mengabaikan panggilan telepon dari Fabian dan segera beranjak berdiri untuk keluar lobi. Ia harus bergegas menemui Fabian dan menghindari lelaki yang rupanya sedang mengikutinya. Langkah Aruna belum sampai lobi ketika Tomy memanggilnya. "Aruna, tunggu!" Aruna sengaja tak mau menghiraukan panggilan Tomy. Tetap berjalan lurus sampai tangannya mampu membuka pintu lobi. Tak mau