Sagara melirik koper besar berwarna cokelat yang berada di samping sofa. “Pak Sagara dari tadi lihatin koper itu terus,” tegur Bani yang saat ini berdiri di depan mejanya. “Bapak mau pergi?” Sagara menghela napas dalam. “Tidak,” jawabnya seraya kembali fokus dengan dokumen di hadapnnya. “Itu koper orang lain.” “Oh,” balas Bani menganggukkan kepala. “Apa akan diambil oleh orang tersebut?” “Saya tadi berencana mengembalikannya. Tapi, orangnya nggak ada di tempat.” “Begitu rupanya. Atau, biar saya saja yang mengembalikannya kalau Pak Sagara merasa sedang sibuk.” Sagara menatap Bani. Lalu, tiba-tiba saja ia bangkit berdiri. “Saya sudah tidak sibuk,” katanya. “Saya permisi dulu, Bani.” Bani tersenyum lalu mengangguk. “Baik, Pak.” Setelah itu Sagara m