“Woahhhhhh!” Aurora berteriak antusias kala melihat helicopter yang mendarat di atap gedung. Anna refleks memegang tangan Arthur karena takut, membuat pria itu menoleh menatap Anna yang semakin dekat dengannya. Akhirnya Arthur memindahkan Aurora ke sisi kirinya supaya bisa merangkul bahu Anna. “Anti naik ntuu?”
“Iya, nanti naik itu. Lalu kita bersiap nanti sore ke Chicago.”
“Chicago?” tanya Aurora bingung.
“Kita akan pergi ke rumahku yang satunya. Kau tidak mau ikut?”
“Cekolah?”
“Kau bisa menyusulnya nanti. Ayok kesana, akan aku tunjukan hal-hal keren disana. Bagaimana?”
Aurora menatap sang Mama yang sama bingungnya. Anna hanya bisa menatap Arthur meminta penjelasan padanya.
“Tidak, aku tidak bercanda. Kita akan kesana secepatnya.”
“Kenapa tiba-tiba seperti ini?”
“Tidak tiba-tiba
