EPILOG

1611 Kata

Arthur membuka jalan bagi Anna. Untuk menjadi seorang seniman. Anna tidak mematok harga, dia juga tidak mengharapkan lukisannya menjadi jajaran orang-orang ternama. Yang Anna fokuskan disana adalah dirinya yang mendapatkan uang, kemudian uang itu akan dia berikan pada program yayasannya yang menaungi anak-anak tanpa orangtua. "Mamaaaa?" "Hmmm?" "Papap nda pulang pulang kenapa?" Tanya Aurora melangkah masuk ke rumah kaca. Dia merebahkan kepalanya di pangkuan sang Mama. Semakin besar kandungannya, Anna tidak sanggup lagi duduk lama-lama di kursi yang keras. Jadi dia duduk di sofa, tapi sang anak malah dengan nyaman tidur di pangkuannya dan bahkan mulai memejamkan mata. "Jangan tidur. Ini sudah sore. Nanti kau akan pusing. papap akan membawa kue, jadi jangan tidur." "Papap na lamaaa… .

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN