Intrik

1347 Kata

*Penthouse Zayn – 06.00 WIB Pagi baru, tapi hati Nadine masih berat. Ia berdiri di balkon penthouse sambil menatap langit Jakarta yang mulai cerah. Kopi di genggamannya sudah mendingin, sementara pikirannya sibuk menimbang rasa. Zayn keluar dari walk in closet, mengenakan setelan formal dengan dasi yang masih longgar. Dia menghampiri Nadine dari belakang, memeluk pinggang wanita itu sambil mengecup pundaknya. “Kamu kenapa diem aja?” tanya Zayn pelan, napasnya hangat di leher Nadine. Nadine tersenyum kecil, walau matanya tidak sepenuhnya tenang. “Lagi mikirin kerjaan yang lagi banyak-banyaknya di Horizon.” Zayn menatap istrinya lekat-lekat, lalu membalik tubuh Nadine hingga mereka berhadapan. “Aku tahu kamu mikirin Alessia,” katanya tanpa basa-basi. “Kamu enggak perlu mikirin dia, saya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN