Pertarungan Terakhir

1139 Kata

Bima Cakra Group – Ruang Kerja Nadine Pagi itu, Nadine duduk diam di kursinya, menatap amplop putih yang berisi surat pengunduran dirinya. Ia tahu ini keputusan terbaik—tapi kenapa hatinya masih terasa berat? Tangannya terangkat, siap membawa surat itu ke ruang sekretaris untuk dijadwalkan ke dewan direksi. Namun sebelum ia bisa bangkit dari kursinya, pintu ruangannya terbuka dengan keras. Zayn. Pria itu berdiri di ambang pintu dengan ekspresi gelap. Matanya tajam, wajahnya masih menyisakan lebam samar akibat perkelahiannya dengan Leonard. Namun, sorot matanya lebih berbahaya dibandingkan luka di wajahnya. Nadine merasakan dadanya mencelos. Zayn melangkah masuk tanpa permisi, menutup pintu di belakangnya, lalu berjalan ke arahnya dengan langkah panjang. Nadine berusaha tetap tenang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN