Setelah demam Nailah menurun, Mikaila memutuskan untuk pulang. Ia tak bisa berlama-lama di rumah Dimas karena Conradinez pasti akan salah paham lagi jika tahu kalau ia pergi ke rumah Dimas. Apalagi pria itu tak akan menerima alasan apapun jika itu sudah menyangkut Dimas. “Aku akan mengantarmu pulang” Tawar Dimas. “Tidak perlu, sebentar lagi Ayahku akan menjemputku” Tolak Mikaila. “Baiklah” Ucap Dimas. “Kau mau minum teh?” Tawarnya lagi. “Tidak perlu repot-repot” Tolak Mikaila. “Oh ya, aku sudah meletakkan beberapa teh herbal yang tadi kuseduh di atas meja makanmu. Berikan pada Nailah saat dia bangun besok” Lanjutnya. “Akan kulakukan” Ucap Dimas seraya tersenyum. “Terima kasih karena sudah mau membantuku” Lanjutnya. “Aku melakukannya karena kau bilang Nailah sakit, jadi tidak