Chapter 24

1687 Kata

Tak...                          Tak...                          Tak...                          Dengan malas, Dimas berbaring di tempat tidurnya seraya melempar-menangkap, melempar-menangkap bola kasti yang ia lempar ke dinding karena tidak memiliki pekerjaan lain dan sekarang ia sangat bosan. Azahra dan Nailah pun tak berada di rumahnya lagi.    Tak lama kemudian, ia menghela nafas kemudian bangkit dari tidurnya lalu menyimpan bola kasti tadi di atas meja nakas. Setelahnya, ia mulai melakukan push-up di lantai beberapa kali untuk memperkuat otot lengan dan pahanya. Kalau dipikir-pikir, sudah lama juga ia tak berolahraga karena tidak memiliki waktu luang.    “Baiklah. Bagaimana kalau hari ini kita fitness?” Tanya Dimas seraya berdiri dari posisi push-up-nya. Namun langkahnya terhenti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN