Brak! Conradinez menutup pintu mobilnya dengan keras saat ia keluar dari mobil tersebut. Kekesalannya masih mendarah daging saat ini. Bagaimana tidak? Beberapa saat yang lalu, ia pergi ke perusahaan tempat Mikaila bekerja, namun ternyata wanita itu telah pergi bersama Dimas. Lagi-lagi ia telat satu langkah. Tanpa menunggu lama, Conradinez bergegas masuk ke dalam restoran Monica. Sesuai dengan ucapan Delwyn pagi tadi padanya yang mengatakan kalau Mikaila dan Dimas akan makan di sana. “Apa Mikaila datang ke sini?” Tanya Conradinez pada seorang pelayan. “Nona Mikaila belum datang, Tuan” Jawab pelayan tersebut membuat Conradinez mendengus kesal. ‘Jadi mereka tidak makan di sini? Kalau begitu, mereka makan di mana?’ Batin Conradinez. Sedetik kemudian, Conradinez kembali membalikkan tubuhn