Mendengar suara teriakan Evan membuat kedua orang tuanya yang masih duduk di ruang tamu pun segera berderap menuju kamar di mana Evan berada. Melihat Evan sudah terduduk sambil meraung-raung di lantai membuat keduanya benar-benar khawatir.
"Van, ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Nastiti khawatir. Ia dan Haidar bahkan sudah berjongkok di hadapan Evan.
"Maira, Ma, Maira ...," lirih Evan sambil sesenggukan. Tenggorokannya tercekat, bahkan untuk sekadar berucap ia tak mampu.
Evan pun memilih menyerahkan lembaran surat keterangan dokter yang tadi ia temukan.
"Apa ini?" gumam Nastiti sambil meraih lembaran tersebut. Setelah membuka dan membacanya, Nastiti sontak menutup mulut dengan mata berkaca-kaca.
"I-ini ...."
"Itu apa, Ma?" tanya Haidar penasaran.
"Maira ... Maira hamil cucu kita, P
