Sepanjang malam, Renita tak kunjung bisa tidur. Ia terus terbayang-bayang wajah Aidil pun terngiang-ngiang setiap kata-katanya sore tadi. Jujur saja, dalam hati terdalam, ia masih menyimpan rasa cinta untuk laki-laki itu. Tak dapat ia tampik, alasan kenapa ia tak bisa menerima cinta lawan jenis sebaik apa pun laki-laki itu, itu dikarenakan ia yang tak kunjung bisa melupakan Aidil. Ia kesulitan membuka hati. Ditambah luka masa lalu yang membuatnya trauma berat. Ia takut apa yang terjadi padanya di masa lalu terulang kembali. Terlebih ia bukan gadis bukan pula janda. Ia tidak sendiri saat ini. Ia memiliki seorang putri yang sudah dewasa. Memangnya laki-laki mana yang mau menerima wanita seperti dia? Yah, meskipun sebelumnya ada laki-laki yang mengatakan mau menerimanya apa adanya setelah