Cinta Yang Sesungguhnya.

1815 Kata

"Om... Om itu...!" suara Clarissa terbata-bata. "Ayo...., katakan saja!" ucap Kendra dengan nada yang terdengar mengancam dan Clarissa benar-benar bungkam sekarang. Bibirnya tertutup rapat dengan tangan yang terus mengucek matanya, saat tiba-tiba Tasya datang dan memukul punggung Kendra. "Papa. Apa yang Papa lakukan sama Kak Caca. Kenapa Kak Caca menangis?!" Tasya menarik punggung baju Kendra agar laki-laki berbadan besar itu menyingkirkan dari atas tubuh Clarissa. "Turun gak Pa. Atau Tasya jewer. Pasti tadi Papa habis nyakitin kak Caca kan. Turun Papa. Turun . Papa itu laki-laki kejam. Sama kayak Hulk," ucap Tasya lagi. Dia lantas menarik punggung ayahnya dan melihat Clarissa yang tengah mengucek matanya dengan punggung tangannya. "Tasya. Kenapa kau masih di sini? Bukankah tadi kau

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN