Apartemen

1538 Kata

Angelica masih mematung di tempat. Menatap langit sore yang indah—berwarna jingga—dari balkon kamarnya. Sebatang rokok dihisap nikmat. Angel berbalik membelakangi pagar balkon. Dari tempatnya berdiri, ia bisa melihat seseorang yang masih terlelap di atas ranjang. Lelaki itu tidur tengkurap. Punggung lebarnya terekspos. Pikiran Angel kembali ke beberapa saat lalu ketika Dirga datang menemuinya di apartemen. Angel mengumbar senyum angkuh. Ia merasa menang kali ini, sebab setelah sekian lama akhirnya Dirga mau menyentuhnya lagi. "Andai dia tidak pergi, aku tidak akan mengorbankanmu, Dirga. Maaf, aku tahu aku salah. Tapi kamu pun tidak sesuci itu untuk mengelak dari semua perbuatanmu padaku," gumam Angel. Embusan asap putih membumbung tinggi. Hisapan demi hisapan dari sebatang tembakau ber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN