Rima mendapati Dirga yang masih mendengkur di atas tempat tidur. Tangan ia terayun menyentuh telinga Dirga. Kembali, Rima mendaratkan hadiah untuk putra semata wayangnya itu.
Dirga yang tengah tertidur pulas pun, seketika terbangun karena ulah sang mama—sambil berteriak heboh. "Ini kuping bagusnya emang gak cuma ditarik. Tapi, dipelintir gini, nih." Rima mempraktekan apa yang ia katakan.
Delia yang sedari tadi mengekor di belakang ibu mertuanya itu hanya bisa meringis ketika melihat bagaimana kejamnya Rima pada Dirga. Ia menutupi telinganya sendiri. "Ma, i-itu ... sakit, loh," ucapnya lagi-lagi sambil meringis.
"Udah tau sakit bukannya tolongin," protes Dirga. "Mama KDRT nih, musti dilaporin ke Komnas HAM. Aw, aw!" Dirga kembali berteriak tatkala Rima semakin menarik telinganya.
"Mama
