Sejak Delia menghidu aroma parfum lain di baju Dirga, gadis itu masih termenung di sisi jendela ruang kerja suaminya. Ia tidak berani bertanya apa pun pada Dirga, meskipun hatinya yakin bahwa Dirga pulang dari menemui wanita itu lagi. Delia enggan memperpanjang masalah. Apalagi saat ini mereka sedang berada di tempat kerja Dirga. Bukankah memalukan jika harus meributkan sesuatu di tempat umum? Delia tidak bisa membiarkan suaminya dipermalukan di depan banyak karyawan. Gadis itu tidak tahu saja kalau semua orang yang ada di kantor ini sudah tahu bagaimana kelakuan bosnya. Bahkan, sebagian dari mereka meragukan hubungan antara Delia dan Dirga. Dirga mendekati istrinya, memeluk gadis itu dari belakang. Dirga menempelkan bibir di sisi telinga Delia. "Masih kepikiran soal parfum?" bisiknya.