105. Kembali ke jakarta

1208 Kata

“Ada warga yang tiba-tiba demam tinggi dan kejang.” Sean datang dengan nafas terengah. “Gejala awalnya seperti flu biasa. Demam, bersin-bersin dan sakit kepala. Tapi hanya dalam waktu singkat, sekitar dua hari demamnya langsung tinggi.” Jelasnya lagi. Gia dan Novi yang saat itu sedang mempersiapkan diri untuk datang ke lokasi, menoleh menatap ke arah Sean secara bersamaan. “Nggak ada gejala yang mencurigakan?” Tanya Novi lagi. “Belum pasti, tapi.” Sean menjeda ucapannya, seolah menegaskan bahwa ia pun merasakan keraguan yang menguat dalam hatinya. “Tapi sepertinya gejala virus mematikan itu lagi.” “Virus apa?” Tanya Gia. “Virus mematikan yang biasanya ditularkan oleh binatang liar.” Kening Gia mengerut, menatap Sean dan Novi secara bergantian. “Virus?” “Warga sini sebagia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN