“Kenapa kamu diem aja?!” Steven kesal. Setelah berhasil menyeret Gia ke ruang kerjanya, Steven langsung menatap kesal ke arah Gia. “Memangnya aku harus apa?” Balas Gia. “Balas! Seperti kamu yang selalu membalas ucapanku!” Gia terkekeh. “Kalau aku membalasnya, bukan hanya wajahku yang akan babak belur, tapi nyawaku juga dalam bahaya.” Gia menghela. “Dokter tahu kan, siapa Sierra? Dua bodyguard yang selalu bersamanya bisa membunuhku kalau tahu Tuannya dalam bahaya.” Gie menatap ke arah lain, sementara Steven masih menatap tajam ke arahnya. “Lagi pula apa yang diucapkannya memang benar. Semuanya benar, aku tidak punya alasan untuk menyangkal.” “Aku akan melindungimu, Gia.” Suara dan tatapan Steven melunak. “Aku nggak akan biarin siapapun nyakitin kamu,” Gia menoleh, menatap ke ar