“Apa sih yang gue lakukan!” Gia memukul kepalanya sendiri, saat ia berada di depan pintu ruang kerja Bastian. Gia membeli beberapa cemilan dan minuman sebelum datang ke tempat itu. Diminta Bastian? Tentu tidak. Gia menghela lemah. “Serius Gi, Lo kenapa datang kesini? Untuk Amora atau Bapaknya?” Gerutunya pada diri sendiri. “Mending balik lagi aja!” Gia berniat kembali, saat tiba-tiba saja pintu ruang kerja Bastian terbuka. “Eh mbak Gia, baru aja aku mau ke bawah cari Mbak Gia. Ternyata udah disini aja.” Ucap Asti, sekertaris Bastian. “Nyari saya? Mau ngapain?” Pertanyaan yang seharusnya ia katakan pada dirinya sendiri. “Disuruh Pak Bastian, silahkan masuk.” Asti melebarkan pintu, mempersilahkan Gia masuk. “Pak, Gia sudah datang.” Ucap Asti dengan lantang. “Tante Gi,” Amora yan