Bab 148. Berharap Akan Keajaiban

2921 Kata

Hancur! Langit seolah runtuh menimpa mereka, begitu mendengar apa yang Dokter Sifa sampaikan. Bagaimana bisa mereka harus menerima kenyataan dipaksa kehilangan Jack dengan cara seperti ini! Kemarin sore mereka bahkan masih berkumpul dan tertawa lepas bersama di rumah Ibra. Baru juga beberapa jam lalu Jack tersenyum lega bisa mendapat maaf dari Nova. Guyonan yang sama sekali tidak lucu, ketika tiba-tiba sekarang mereka harus menemuinya untuk terakhir kalinya sebelum ajal menjemputnya pergi. “Jaaacccckkkk …..!” Seketika Nova histeris meronta dan menangis pilu. Luruh, dia tak sanggup lagi menyangga tubuhnya. Hera dan Ruby memeluk sahabatnya yang gemetar hebat menahan tangis kesakitannya. Jeje juga tak kalah bikin trenyuh. Duduk terkulai dirangkul Shera. Bungkam seperti orang linglung. Tida

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN