Dan apa yang Jingga khawatirkan pun akhirnya terjadi juga. Si mpus benar-benar ketiban apes malah bertemu Lova di sana. Dari pandangan pertama melihat satpam menyerahkan kucing itu Jingga, bocah itu sudah seperti mendapatkan target baru yang akan diburunya. Mata beningnya berbinar senang. Seketika lupa tentang galaunya beberapa hari ini karena kangen ke opanya. Sama seperti nasib Barbar angsanya Nes, si beo Juweh, dan tupai terbang Pai. Nasib anak kucing malang itu pun tampak mengenaskan di tangan Lova yang tidak bisa diam barang sebentar. Bayangkan sesibuk apa Jingga sepanjang perjalanan, berusaha menjauhkan kucing gembul itu dari tangan Lova yang gemas ingin merangkulnya. Masalahnya gemas versi Lova itu menyeramkan. Bukan mengelus, tapi dikruwes-kruwes dan dijewer telinga mungilnya samp