Bab 126. Max Tepar

2428 Kata

Kamar rawat Satria jadi tempat mereka duduk membahas kejadian menegangkan barusan. Amarah masih menguar kental dari wajah Max yang tak pernah lepas menggenggam tangan istrinya. Kepalanya masih dipenuhi sumpah serapah ke bangsatt sialan yang nyaris mencelakai anak istrinya. Tadi dia bahkan masih memimpin rapat dengan klien pentingnya, saat papanya datang dengan muka panik memberitahu soal sambungan teleponnya yang terputus oleh teriakkan papa Jingga. Ada istrinya juga di mobil mertuanya. Hal yang seketika membuatnya gila berlari keluar dari ruang meeting untuk menyusul ke rumah sakit. Tadi karena Jingga mengacuhkan pesan dan teleponnya, Max menghubungi Nova. Dari dia lah Max tahu kalau istrinya sedang berada di mobil papanya menuju rumah sakit. Capek, perut perih melilit, dan ditambah pusi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN