Sementara itu di tempat yang berbeda, sedang terjadi perdebatan yang cukup sengit antara Anton dan Sein. "Enggak mau! Sein maunya pakai heals!" Kedua tangan Sein bersedekap, menatap Anton dengan raut wajah angkuh. Anton menghela nafas panjang begitu mendengar jawaban tegas yang Sein berikan padanya. Damt! Anton tidak pernah tahu kalau akan sesulit ini dalam menghadapi perempuan yang sedang hamil. Akhir-akhir ini, kekeras-kepalaan Sein melebihi biasanya dan itu cukup untuk membuatnya pusing. "Sabar Anton, sabar," gumam Anton, mencoba menyemangati dirinya sendiri. Hari ini ada banyak sekali tingkah Sein yang cukup membuat kepala Anton pusing tujuh keliling dan tentu saja cukup menguras emosi. Anton mendongak, menatap Sein dengan senyum mengembang. "Sayang, kalau pakai heals