Karena saudaramu lebih berharga daripada sekedar yang namanya cinta...
Di bawah sinar rembulan yang menembus ke dalam kamar melalui kaca jendela, seorang perempuam mengusap lembut perutnya yang menjadi tempat teraman buat buah hatinya. Senyum lirih terukir di bibirnya yang kemudian disusul oleh air mata yang perlahan mengalir di atas pipinya. Dalam hati, perempuan itu bersyukur karena hanya dirinya sendiri yang berada di dalam kamar yang dingin ini.
"Sayang, kelak jadilah anak yang nurut sama kedua orangtuamu ya. Jangan sulitkan mereka.." Diam sejenak, perempuan itu harus menahan rasa nyeri di dalam dada yang telah ditahannya selama ini. "Dan maafkan Mama karena Mama hanya bisa menjagamu selama sembilan bulan ini..." ucapnya lirih dengan senyum dipaksakan diiringi setetes butiran bening yang mengalir di pipinya.
***