SESUATU yang tidak Evan sangka adalah hadirnya Dewa dan putranya di hari kedua kunjungan mereka ke panti asuhan. Lilya bahkan terkejut saat melihat Gilang yang juga sama kagetnya dengannya. Mereka baru keluar dari mobil saat berpapasan. "Kamu di sini?" tanya Gilang sembari tersenyum tipis. Dia mendekati Lilya, berdiri dengan senyum yang luar biasa membuat Evan geram melihatnya. Lilya hanya mengangguk-angguk polos, mengabaikan gerak-gerik Evan yang sejak tadi meliriknya tidak senang. "Ngapain?" tanya Gilang dengan nada ramah. "Aku dulu tinggal di sini," akunya. Jujur pada salah satu teman sekolahnya, bahwa dia hanyalah anak angkat yang diadopsi dari panti asuhan ini dulu. "Kamu ... diadopsi?" Gilang terlihat terkejut bukan main, Lilya mengangguk cepat, tanpa keraguan apa pun terlihat d