MENIKAH dengan seorang pembunuh jelas tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Namun, Lilya pernah memikirkan calon suaminya yang jelek, tua, m***m, berperut buncit, dan memiliki banyak istri. Dia bahkan menyiapkan diri, jika suatu hari dia akan ditindas oleh istri-istri suaminya yang lebih tua. Kenyataannya, Evan hanyalah pria lajang yang kejam. Dia bukan pria tua m***m dengan banyak istri. Dia hanya pria mengerikan yang tidak tertarik akan pernikahan. Menikah untuk bertaruh. Meletakkan Lilya pada sebuah pertaruhan tentang pernikahan abadi dengan iming-iming kebahagiaan. Syaratnya sederhana, Lilya harus bisa memahami dan memaklumi apa pun yang telah Evan lakukan di luar sana. Jika dipikir-pikir, memang keputusannya untuk menikah dulu sangatlah rawan. Mengorbankan masa muda, membiarkan dir