EVAN sedang memeriksa file yang dikirim oleh informannya saat Ethan masuk ke ruangan khusus yang disediakan untuknya di perusahaan Gunawan. Wajahnya mendongak, menatap wajah datar Ethan yang kini berjalan ke arahnya, lalu menarik kursi yang berada di seberang meja dan duduk di sana. "Aku takjub, kamu bisa membongkar kebusukannya sebelum terlambat dan mengumpulkan bukti kejahatannya secepat kilat. Pekerjaanmu sangat cepat, Evan." Kata-kata pujian itu membuat Evan mengalihkan pandangan. Dia tidak secepat itu dalam bertindak, buktinya dia membiarkan adiknya menjadi korban cinta pria b******n yang kini berada dalam genggaman tangannya itu. Dia juga tidak sehebat itu, semua yang ia lakukan ada campur tangan Chris di dalamnya. Kaki tangannya yang begitu cekatan mengurus segala hal. Tak lupa