Makan malam di rumah Nilam tidak melelahkan seperti yang Cakra bayangkan sebelumnya. Semuanya terasa begitu mudah. Selama makan malam bersama ayah Cakra lebih banyak bercakap-cakap dengan Tuan Cahya. Mereka membicarakan tentang pekerjaan dan lainnya. Dan Tuan Nugraha mengkhawatirkan kondisinya karena dia baru saja pensiun. Tuan Nugraha memberikan beberapa kata pada Tuan Cahya. Pembicaraan itu dimulai dari Tuan Nugraha kemudian Tuan Cahya menimpalinya. “Kamu tidak perlu cemas karena sudah pensiun, Wakil Presiden juga sudah dipindahkan. Kamu bisa beristirahat di rumah. Bersantai, berekreasi, atau menunggu cucu.” “Aku benar-benar ingin memiliki seorang cucu, tetapi aku tidak tahu kapan Cakra akan membiarkanku memiliki seorang cucu.” Balas Tuan Nugraha. Ibu Nilam berkata. “Jangan membica