71. Istimewa

1292 Kata

“Aku pikir cukup bagus sekarang.” Cakra meraih jemari tangan Wulan. “Saat aku minum pada malam kemarin, terakhir kali. Kamu merawatku, aku merasa sangat baik. Dan aku sangat menyukaimu.” Saat dalam perjalanan Wulan tidak bertanya lagi tentang obrolan tertentu antara Cakra dengan Tuan Cahya. Dengan cepat keduanya segera melupakan masalah itu. Hari selanjutnya adalah hari untuk Wulan dan Rita berfoto bersama. Setelah bangun, Cakra mengantar mereka berdua dengan kostum yang sudah selesai dijahit ke studio foto. Rupanya pemilik studio merupakan teman Rita, jadi Cakra bisa mengantar mereka berdua dengan santai. Sampai di sana Cakra segera mengatakan pada Wulan tentang rencananya. “Aku akan menjemputmu setelah selesai, aku juga ingin kita makan malam bersama. Aku belum pernah makan malam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN