Mobil yang dikemudikan Althaf berhenti didepan rumah Pak Hery. Ia menoleh ke samping, dan mendapati wajah Kinanti yang terlihat tegang. Althaf menggenggam telapak tangan Kinanti, menyalurkan rasa hangat pada diri gadis pujaan hatinya. Ia tahu Kinanti merasakan gemetar dan takut untuk kembali melangkah memasuki rumah keluarganya. “Kamu gugup?” tanya Althaf. “Aku takut Al.” Apa yang akan Kinanti lakukan hari ini membutuhkan keberanian besar. Ia akan berhadapan dengan mereka, orang yang telah memberinya duka juga luka. Bagaimana jika Ayahnya tetap menentang hubungannya dengan Althaf? Althaf menyelipkan anak rambut Kinanti ke belakang telinga gadisnya. “Apapun yang terjadi, aku tetap disampingmu.” Ia membelai pipi kekasihnya, membuat Kinanti tersenyum dan mengangguk. Usapan dan sema