Bahagia Greta

1082 Kata

Greta tersenyum tipis. Ah, jadi rindu Mama. Juga masakan Mama. Tiba-tiba Greta meringis. “Kenapa?” tanya Nayra cemas. “Nggak papa, Ma,” jawab Greta. Dia masih meringis. “Kenapa?” tanya Nayra berbisik. Matanya tertuju ke dua paha Greta yang bergerak-gerak gelisah. “Habis berhubungan ya?” bisik Nayra. Greta mengangguk pasrah. Nayra mencebikkan bibirnya seraya melirik ke arah Bagas yang sepertinya sudah menyelesaikan makannya. “Dipaksa?” tanya Nayra lagi. Dia penasaran. “Nggak, Ma. Perih aja,” “Berapa kali?” Greta tidak bisa menahan tawanya. “Duh, Ma,” Nayra ikut tertawa. “Ya udah, mau nambah makannya? Ini hampir habis,” Greta berdecak dan menggeleng. “Nggak usah, Ma. Cukup,” Nayra lalu menyuapi Greta sampai makanan tidak bersisa lagi. “Kalo perih, stop dulu. Jangan dipa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN